Terdampak pandemi Covid-19, Airy Room Pamit. Salah satu bisnis yang paling merasakan dampak dari pandemi Covid-19 adalah sektor pariwisata, termasuk bisnis perhotelan, restoran, souvenir wisata, dan biro travel. Airy Room yang semula merupakan salah satu platform digital terpopuler di Indonesia yang menawarkan hotel-hotel lokal ber-budget terjangkau pun, terpaksa harus menelan getirnya gempuran pandemi Covid-19.
Per 31 Mei 2020, Airy Room resmi berhenti beroperasi setelah 5 tahun menjadi platform favorit para traveler ber-budget low seperti saya. Alasan Airy Room pamit tak lain karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan menurunnya penjualan yang sangat pesat sejak pandemi dimulai pertengahan Maret 2020 lalu. Salam perpisahan dari Airy Room yang merupakan mitra afiliasi Traveloka ini pun disampaikan melalui Instagram resminya, @airyindonesia.
Mengenai nasib para karyawannya, saya belum mengecek lebih jauh di kanal-kanal berita. Namun, tentu dengan berhentinya operasional Airy Room ini menambah panjang daftar korban layoff atau PHK akibat pandemi Covid-19 yang melumpuhkan beberapa sektor perekonomian.
Sebelumnya, Airy Room dikenal luas sebagai salah satu plaform online travel agent yang menawarkan hotel-hotel lokal yang ramah untuk kantong para traveler backpacker. Sama halnya seperti Oyo dan Reddoorz, harga penginapan lokal yang ditawarkan Airy Room memang terjangkau dengan fasilitas yang nggak kalah dengan hotel-hotel konvensional sekelas bintang 2 atau 3. Walaupun memang nggak bisa dipukul rata bahwa semua mitra properti Airy Room selalu punya fasilitas jempolan dan memuaskan, bagi saya pribadi pengalaman menginap di hotel mitra Airy Rooms belum pernah membuat saya kecewa. Dibandingkan dengan pesaingnya, Oyo, Reddoorz, ataupun Roome, menurut saya rata-rata kualitas hotel mitra Airy Room lebih baik.
Terakhir kali saya menginap di Airy Room adalah di Batu Malang, Oktober 2019 lalu. Airy Cendrawasih Batu Malang ini hanya berjarak sekitar 750 meter dari Jatim Park 2 dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Meski letaknya di dalam komplek perumahan, namun penginapan ini sangat nyaman dan dilengkapi fasilitas setara hotel budget sekelas Amaris, Ibis Budget atau Pop Hotel.
Dengan budget hanya Rp75.000 per malam, kami mendapatkan fasilitas kasur empuk dengan sprei bersih dan wangi (yang kadang nggak saya temui di hotel lokal mitra pesaing-pesaing Airy Room), kamar yang minimalis , televisi layar datar, kamar mandi dalam bersih, dan compliment berupa air mineral serta jajanan-jajanan ringan. Ajaib kan hemat dan nyamannya!
Dengan hadirnya platform travel agent online seperti Airy Room ini tentu saja memudahkan dan membuat para low budget traveler semakin percaya diri untuk traveling kemanapun karena tak perlu khawatir over budget dengan biaya hotel yang nggak terduga.
Bagi para mitra properti sendiri, kehadiran platform semacam Airy Room ini pun tentu ikut menaikkan tingkat okupansi menginap, karena sistem yang diusung telah serba digitalisasi dan dirancang sepraktis mungkin untuk digunakan baik oleh tamu maupun mitra.
Dengan berhenti beroperasinya Airy Room per akhir Mei 2020 ini, tentu amat disayangkan oleh para low budget traveler karena akan kehilangan platform yang memudahkan mencari akomodasi dengan harga hemat dan juga oleh para mitra properti karena akan mengurangi kesempatan penginapan yang dikelola dilirik tamu dengan lebih mudah. Sedih, ya!
Tak hanya Airy Room, gempuran serupa juga tengah dialami oleh OTA lain di tengah masa pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda ini. Pertimbangan kesehatan, keselamatan, dan prioritas kebutuhan masyarakat menjadi penyebab utama menurunnya permintaan pasar akan berwisata dan menggunakan fasilitas penginapan. Situasi ini pun tidak dapat diprediksi oleh seorang pun akan berlangsung hingga kapan. Tren berwisata pun rasanya akan cukup lama pulih seperti sedia kala jika pengobatan maupun vaksin terhadap Covid-19 belum ditemukan.
Ketika nanti pandemi selesai dan orang-orang sudah hendak memulai melakukan perjalanan wisata kembali, mungkin platform seperti Airy Room akan mulai bergeliat kembali. Namun, ketika saat itu tiba, kita akan mengenang bahwa pandemi Covid-19 pernah memporakporandakan semua sektor kehidupan, tak terkecuali pariwisata. Dan akibat terdampak Pandemi Covid-19, yang menyebabkan Airy Room pamit ini hanya akan menjadi salah satu contoh peristiwa yang menandai betapa besarnya efek yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19 terhadap tatanan kehidupan sosial dan perekonomian di seluruh dunia.